TEORI EKOLOGI BRONFENBRENNER
Urie Bronfenbrenner mengembangkan teori ekologi dimana anak
tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi si perkembangan si anak.
Bronfenbrenner membagi sistem lingkungan menjadi 5 yang
merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih
luas, yaitu:
·
Mikrosistem
Mikrosistem adalah setting dimana individu
menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah
keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Menurut Bronfenbrenner murid
bukan penerima pengalaman secara pasif di dalam setting ini, tetapi murid
adalah orang yang berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan
membantu mengkonstruksikan setting tersebut.
Kalau dilihat dari pengalaman saya,
saya pernah berinteraksi secara langsung dengan guru saat diajukan pertanyaan
dikelas. Ini dimaksudkan agar saya lebih aktif dalam kelas.
· Mesosistem
Mesosistem adalah kaitan
antar-mikrosistem. Misalnya pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman dalam
sekolah. Dalam contoh kasus di pengalaman saya adalah bagaimana orang tua saya
mengajarkan cara berbicara yang sopan terhadap orang yang lebih tua atau orang
lain yang menjadi lawan bicara saya. Pengalaman yang saya alami dalam keluarga terbawa
saat berbicara dengan orang lain di sekolah.
·
Ekosistem
Ekosistem terjadi ketika pengalaman
di setting lain ( dimana anak tidak berperan aktif). Misalnya semua kontrol dan
peranan dipegang kuat oleh dewan sekolah dan dewan sebuah organisasi. Keputusan
yang mereka ambil bisa mempercepat atau memperlambat perkembangan anak. Contoh yang
mirip dengan ekosistem yang pernah saya alami adalah saat saya duduk di bangku
Sekolah Dasar setiap siswa diwajibkan untuk meminjamkan 1 buku setidaknya
seminggu sekali di perpustakaan sekolah. Ini juga termasuk ekosistem karena
setting yang dibuat memusatkan dewan sekolah dalam mengontrol keseringan murid
meminjam buku. Tindakan ini bertujuan ntuk mempercepat perkembangan pengetahuan
anak dalam membaca buku karena sedikitnya minat anak dalam membaca buku di
perpustakaan.
·
Makrosistem
Makrosistem adala kultur yang lebih
luas. Kultur adalah istilah untuk mencakup peran etnis dan sosioekonomi dalam
perkembangan anak. Misalnya beberapa kultur ( seperti Indonesia yang mayoritas
muslim) lebih menekankan kepada gender tradisional. Dimana di kebanyakan negara
Islam lebih mengutamakan sekolah kepada pria, tetapi di Amerika Serikat lebih
bersifat seimbang dimana pria dan wanita bebas untuk bersekolah. Salah satu
aspek dari status sosio ekonomi murid adalah faktor perkembangan dalam
kemiskinan. Kemiskinan dapat mempengaruhi perkembangan anak dan merusak
kemampuan mereka untuk belajar, meskipun beberapa diantara anak tersebut banyak
yang masih ulet.
·
Kronosistem
Kronosistem adalah kondisi
sosiohistoris dari perkembangan anak. Misalnya murid murid sekarang tumbuh
dengan bermacam teknologi yang sudah canggih. Anak zaman sekarang sudah banyak
yang sangat pandai menggunakan internet dan komputer dibandingkan dengan zaman
dulu. Sekarang anak sudah mulai diajarkan teknologi seperti penggunaan komputer
sejak SD. Dalam generasi ini anak tumbuh dalam revolusi seksual, dan generasi
yang tumbuh dalam kota yang semerawut dan tak terpusat, yang tidak lagi jelas
batas anatara kota, pedesaan, atau subkota.
Pengalaman yang saya alami dalam
kronosistem adalah adanya kelas sewaktu saya SD yang pertama kali mengajarkan
bagaimana caranya menggunakan komputer, microsoft word. Kelas komputer atau
dulu yang disebut dengan TIK adalah kelas yang pertama kali dibuka yang
mengajar tentang penggunaan komputer. Saat memasuki SMP pembelajaran tentang
komputer masih ada, bagaimana cara menggunakan power point, membuat URL, dll. Saat
di bangku SMA penggunaan komputer juga mengajarkan tentang menggunakan
photoshop, corel draw, dll.
Sekian bahasan tentang teori Bronfenbrenner dan pengalaman
saya yang bisa dikaitkan dengan teorinya. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar